 |
Foto: Fuduul Team saat cosplay |
Cosplay, merupakan singkatan dari
costume play.
Yap, hobi ini tengah digandrungi oleh para penggemar karakter-karakter animasi, komik, bahkan game. Berpenampilan layaknya karakter fiksi yang ada pada animasi, komik, maupun game. Para cosplayer, begitu pegiat cosplay disebut, juga berperan dan berakting benar-benar serupa dengan karakter yang dimainkan. Bagaimanakah cosplay tersebut? Berikut ini beberapa fakta seputar cosplay yang telah dirangkum oleh tim Fuduul.
1. Cosplay itu Multi-Creative Talented
 |
Foto: Seni Satu Panggung FIB Unand, Padang |
Bisa dibilang orang yang terjun ke dunia cosplay maka dia akan dihadapkan pada kegiatan-kegiatan penuh talenta, seni, dan kreatifitas. Bagaimana tidak. Seorang cosplayer setidaknya harus memiliki talenta berakting hingga menyerupai karakter yang dimainkannya. Untuk level selanjutnya, seorang cosplayer dituntut untuk berkreatifitas dalam pembuatan kostumnya. Meniru kostum karakter yang ingin ditirukan sebagian tidaklah mudah, dan terkadang bahan kostum yang ada di
real life terbatas atau tidak ada sama sekali yang persis dengan kostum karakter yang diinginkan. Disitulah saatnya dituntut kreatifitas seorang cosplayer. Dan
next level-nya adalah kemampuan
make-up,
styling wig, dan lain sebagainya. Intinya cosplay adalah gabungan keterampilan akting (meliputi kemampuan menari, beladiri, dan sebagainya jika diperlukan), pembuatan kostum,
make-up,
styling wig, dan lainnya yang berdasarkan pada seni yang kreatif untuk menunjang penampilan sebagai karakter yang dimainkan.
2. Cosplay itu ada yang suka dan tidak suka
 |
Foto: Komunitas One Piece Indonesia - Regional Padang |
Sebenarnya apapun yang kita lakukan di dunia ini akan selalu saja ada yang suka dan tidak suka, tak terkecuali cosplay. Saat cosplayer memerankan salah satu karakter, akan ada orang yang suka dengan penampilan cosplayer tersebut entah karena itu karakter favoritnya (tidak peduli bagaimana kurangnya penampilan cosplayer yang bersangkutan) atau memang dia menyukai penampilan cosplayer tersebut. Tetapi akan ada juga yang tidak suka, entah itu karena memang menilai cosplayer-nya buruk dalam memerankan karakter yang bersangkutan, atau karena iri dengan penampilan cosplayer tersebut yang memang kesannya bagus. Yah apapun itu, cosplay pada dasarnya adalah hobi untuk menghibur diri sendiri, bukan untuk menghibur orang lain. Jika ada orang lain yang ikut terhibur, itu bonus. Lain lagi halnya jika penampilan cosplay-nya bukan dari modal sendiri melainkan dimodali oleh orang lain.
3. Cosplay itu sebagai gudang relasi
 |
Foto: Pikirin Nanti Cosplay Team |
Tak heran jika banyak dari para cosplayer yang saling kenal, padahal mereka berasal dari daerah atau bahkan negeri yang berbeda. Dari cosplay, para cosplayer mendapatkan banyak kenalan, relasi, teman, bahkan sahabat. Mungkin bermula dari hobi yang sama, lalu saling menyukai penampilan cosplay, hingga memfavoritkan karakter yang sama. Dan jika ada kendala perihal cosplay, teman-teman dan relasi cosplayer lainnya akan saling bantu sesamanya. Bahkan kendala di luar perihal cosplay pun akan ada teman cosplayer yang saling membantu. Siapa sih yang tidak senang punya banyak teman. Hehehe.
4. Cosplay itu bisa menjadi sumber pendapatan
 |
Foto: Luffy Helmet oleh Ikhsan Saputra |
Bagi yang telah berpengalaman di dunia cosplay ini biasanya akan meneruskannya menjadi sebuah usaha yang menghasilkan. Contohnya seperti yang sudah berpengalaman membuat kostum untuk cosplay, maka dia akan membuka usaha
costume maker jika dia mau. Atau yang berpengalaman dengan
wig dan melakukan
styling pada
wig-nya, maka akan membuka usaha penjualan dan
styling wig. Yah, itu semua tergantung kemauan masing-masing. Bahkan kostum lama buatan sendiri yang sudah tak terpakai pun bisa dijual kembali.
5. Cosplay itu gak hanya melulu tentang Jejepangan
 |
Foto: Cosplay Hermes, God Complex Series (Indonesia Comic) oleh Kitetsu |
Yah walaupun istilah cosplay asalnya dari Jepang sehingga banyak sekali cosplay yang bertemakan Jejepangan, tidak menutup kemungkinan juga bagi para cosplayer untuk "ber-
cosplay" sebagai karakter dari
non-Jepang bahkan
non-Asia sekalipun. Karakter-karakter fiksi dari luar Asia juga tak kalah banyaknya. Bahkan sebenarnya pemakaian kostum-kostum yang menyerupai karakter fiksi ilmiah ini bermula dari Negeri Paman Sam. Saat ini di Indonesia, sudah mulai ramai cosplayer dengan kostum karakter fiksi dari
non-Asia seperti dari Marvel Comics, DC Comics, film animasi Disney, dan lain sebagainya.
6. Cosplay itu pernah harumkan nama Indonesia
 |
Indonesia Team for WCS 2014
Sumber foto: www.anibee.tv |
Cosplay pernah menjadi bidang yang mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional loh. Pada beberapa kompetisi seperti
World Cosplay Summit (WCS) di Jepang dan
AFA Regional Cosplay Championship (ARCC) di Singapura, Indonesia pernah menjadi pemenang. Untuk di WCS tahun 2012 dan 2014 Indonesia memperoleh juara ketiga, sedangkan untuk ARCC Indonesia telah menjadi pemenang utama 3 tahun berturut-turut sejak 2013-2015 lalu. Luar biasa Indonesia.
Nah, ternyata dunia cosplay itu tidak bisa dianggap remeh loh ya. Buktinya pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dan fakta-fakta lainnya juga membuktikan bahwa cosplay adalah salah satu hobi yang bermanfaat juga. Semoga prestasi Indonesia di dunia cosplay terus berkembang dan terus berjaya.
wuiih bener banget nih
BalasHapus