![]() |
Foto: Ninja Sentai Kakuranger, Ninja Red, Ronald Dante Farlaya |
Cosplay berasal dari bahasa Jepang "Kosupure", kata serapan dari bahasa Inggris yang merupakan gabungan dari kata "Costume" dan "Play". Cosplay dapat diartikan sebagai kegiatan mengenakan pakaian/kostum beserta aksesori yang dipakai oleh tokoh-tokoh fiksi dalam animasi, komik, dongeng, game, bahkan penyanyi/musisi sekalipun. Pegiat cosplay biasa disebut sebagai "Cosplayer".
![]() |
Foto: Usoland Army Cosplay Team |
Cosplay ini berawal dari budaya orang-orang barat yang memakai kostum (disebut Pesta Topeng) di hari-hari perayaan besar seperti hari Paskah dan Halloween. Kemudian tradisi ini sampai ke Jepang pada tahun 1970-an dalam acara peragaan kostum. Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam pesta topeng Nihon SF Taikai ke-17.
![]() |
Credit: All-free-download.com, free photos, Violetta |
Media massa sering menulis kostum Triton of The Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Padahal saat itu kritikus fiksi ilmiah, Mari Kotani, menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tapi peserta konvensi malah menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of The Sea karya Osamu Tezuka.
Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980 dan acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran Doujinshi dan pertemuan antar penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
Kemudian dimuatlah berita khusus tentang Tominoko-zoku (sebutan ini diambil dari nama pencipta Gundam, Yoshiyuki Tomino) yaitu sekelompok anak muda yang ber-cosplay Gundam di kawasan Harajuku pada majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Artikel tersebut sebenarnya dimaksudkan hanya untuk mencari sensasi, namun artikel itu malah berhasil menjadikan cosplay sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.
Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer (disebut kamera-kozō/kameko) yang senang memotret kegiatan cosplay.
Lalu, bagaimana cosplay berada dan berkembang di Indonesia? Di Indonesia sendiri pada awalnya cosplay tidak begitu banyak dikenal. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan event Cosplay. Tetapi saat itu masih belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut. Beranjak dari event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan anggota EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta, dan di kota-kota besar di Indonesia.
![]() |
Foto: Seni Satu Panggung, FIB, Unand, Padang |
![]() |
Foto: Cosplay One Piece di Bunkasai Universitas Andalas |
1. Bunkasai, biasanya ada di setiap sekolah atau universitas di Indonesia
2. Anime Festival Asia Indonesia (AFAID)
3. Ennichisai
4. CLAS:H
5. Jakarta Comic Con
6. Indonesia Toy, Game and Comic Convention (ITGCC)
7. Indonesia Cosplay Gand Prix (ICGP)
8. dan masih banyak lagi yang lainnya.
Itulah sejarah dan perkembangan cosplay di dunia maupun di Indonesia. Di antara penggemar cosplay maupun cosplayer sendiri telah membentuk tim-tim cosplay yang mana hingga sekarang telah dikenal baik di Indonesia maupun di dunia. Tidak hanya tim, cosplay ini juga telah menghasilkan cosplayer-cosplayer terkenal dari Indonesia. (dol)
0 komentar:
Posting Komentar